Thursday, August 23, 2007

Menggunakan Open Office

Sudah lama saya menggunakan open office, mulai dari versi 1.1 sampai 2.0, 2.1 dan kini 2.2. Saya merasa tidak ada kesulitan menggunakannya. Semua fungsi yang saya butuhkan dan ada pada MS Office, juga ada pada open office. Bahkan open office mempunyai kemampuan untuk menyimpan dokumen dalam format pdf. Usaha yang saya perlukan hanya menghapal dimana letak-letak perintah atau menu yang diperlukan.


Memang sering terjadi ketidak sesuaian jika saya harus membuka dokumen yang dibuat oleh teman-teman saya yang menggunakan MS Office. Margin, paragraph, gambar atau tabel sisipan bisa berubah letak. Agak repot jika satu file dokumen harus dikerjakan dengan open office dan MS office secara bergantian. Formatnya dapat berubah-ubah terus. Tetapi apa bila kita telah menetapkan untuk menggunakan open office untuk seluruh pekerjaan kita, tidak akan ada kesulitan perubahan format dukumen.


Keunggulan open office karena program tersebut termasuk open source software. Selain dapat berjalan pada Linux, tersedia juga versi MS Windows dan Mac OS. Open office (OO) dilengkapi pula dengan dengan OO Writer (wordprocessor), OO Calc (spreadsheet), OO Impress (graphic presentation), OO Base (database), OO Draw dan OO Math.


Walaupun demikian, terus terang saya merasa kesulitan untuk mengajak teman-teman di kantor beralih ke open office. Bagaimanapun juga merubah kebiasaan adalah sesuatu yang sulit tanpa dorongan atau motivasi yang kuat.