Tuesday, September 26, 2017

Bekerja Dengan Menggunakan Google Keep

Ide dari sebuah pemikiran dapat muncul sewaktu waktu. Saat itulah kita perlu menyimpan dalam catatan secara langsung. Jika kita tidak segera mencatatnya, maka mungkin ide atau pemikiran itu akan terlewatkan. Inilah konsep dasar dari aplikasi KEEP dari Google.

Kita terbiasa mencatat secara tradisional, yaitu dengan menggunakan kertas atau buku catatan dengan alat tulisnya. Ketika era digital tiba, kita berubah mencatatnya pada sebuah file elektronik komputer sehingga mudah dibagikan (sharing) sesuai keperluan. Sharing dapat dilakukan dengan menggunakan media penyimpanan seperti flashdisk atau compact disc (CD), atau melalui aplikasi email dan transfer data lainnya.

Aplikasi KEEP menawarkan penyimpanan catatan pada kapasitas penyimpanan yang disediakan melalui google account kita. Kita dapat menyimpan dalam berbentuk-bentuk  :
  • Catatan biasa (note)
  • Catatan daftar kegiatan (task list)
  • Catatan gambar atau tulisan tangan (handwriting) berwarna
  • Foto atau citra image
  • Rekaman Audio
Catatan akan disimpan dalam bentuk kliping-kliping yang menarik. Beberapa catatan yang kita pilih dapat ditampilkan pada widget handphone atau tablet untuk dapat selalu kita lihat tanpa harus membuka aplikasi. 

Aplikasi KEEP dapat kita install pada handhopne atau tablet dengan sistem operasi Android. Jika kita mempunyai lebih dari satu gadget handphone atau tablet Android, maka kita dapat bekerja dengan KEEP dimanapun aplikasi itu diinstall. Hal itu dimungkinkan karena setiap update di aplikasi keep akan selalu disinkronkan (online) pada seluruh gadget dimana aplikasi diinstall dengan menggunakan google account yang sama.

Apabila  kita ingin menggunakan KEEP pada saat bekerja dengan komputer personal, kita dapat membukanya melalui alamat : https://keep.google.com untuk web versionnya. Update pada KEEP dengan web version ini juga akan selalu disinkronkan (online) dengan KEEP pada gadget lainnya.


Friday, September 22, 2017

Perangkat Lunak (Software) Open Source yang Gratis (Free)



Pada saat kita membeli sebuah komputer pribadi (PC = Personal Computer), kita selalu memerlukan perangkat lunak sistem operasi (operating system software) untuk dapat mengoperasikan komputer tersebut. Sebuah komputer pribadi, bisa dijual tanpa bersama sistem operasi didalamnya, ataupun sudah terpasang sistem operasi.

Jika kita memilih komputer tanpa sistem operasi di dalamnya, kita harus memasang (install) sendiri sitsem operasi tersebut. Misalnya kita dapat menggunakan sistem operasi Linux yang Opensource ataupun sistem operasi Microsoft Windows yang berlisensi. Selain sistem operasi, komputer pribadi juga perlu dipasang aplikasi perangkat lunak (software) yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan pembeli komputer.

Perangkat lunak Opensource adalah perangkat lunak yang terbuka, artinya bebas dipakai dan dikembangkan bersama-sama oleh masyarakat penggunanya. Umumnya aplikasi Opensource dapat dipergunakan tanpa harus membayar (gratis) dengan persyaratan atau batasan tertentu. Sedangkan pada aplikasi berlisensi (lisenced), umumnya pengguna harus membayar dalam jumlah tertentu untuk dapat mempergunakannya.

Saat ini banyak komputer pribadi dijual dengan sistem operasi sudah langsung terpasang didalamnya dari produsen. Misalnya terdapat komputer notebook seri MacBook atau komputer desktop seri iMac yang sudah terpasang sistem operasi Macintosh Operating Sistem (Mac OS). Ada juga komputer pribadi desktop dan notebook dari produsen-produsen seperti : Acer, Lenovo atau Dell dengan sistem operasi Microsoft Windows yang sudah terpasang didalamnya. Kebanyakan pembeli lebih menyukai komputer dengan sistem operasi yang sudah terpasang karena menghindari kerepotan dalam memasang sistem operasi.

Untuk praktisnya kita dapat membeli komputer dengan sistem operasi berlisensi yang sudah terpasang didalamnya, karena tidak rumit dan lebih hemat jika membelinya sudah satu paket dengan komputernya. Untuk perangkat lunak aplikasinya kita dapat membeli perangkat lunak berlisensi jika mempunyai cukup uang atau dana untuk membelinya. Tetapi apabila kita ingin berhemat, kita dapat mencari perangkat lunak opersource yang tidak perlu bayar dan dapat berjalan pada sistem operasi berbayar.

Misalnya perangkat lunak aplikasi perkantoran, yang berisi program pengolah kata (word processor), spreadheet dan presentation. Contoh perangkat lonak berlisensinya adalah Microsoft Office dengan program-program : Microsoft Word (word processor) , Microsoft Excel (spreadsheet) dan Microsoft Powerpoint (presentation). Tetapi selain yang berbayar terdapat beberapa perangkat lunak aplikasi perkantoran yang opensource yang dapat diunduh (download) dari internet, misalnya :

Apache OpenOffice yang dapat didownload pada alamat :

WPS Office yang dapat didownload pada alamat :

Libre Office yang dapat di download pada alamat :

Sedangkan untuk perangkat lunak untuk dapat berselancar di internet tidak harus menggunakan Microsoft Internet Explorer, tetapi dapat juga menggunakan browser Mozilla Firefox yang dapat didownload pada alamat:

Atau Chrome Browser dari Google yang dapat di download pada alamat :

Apabila memerlukan program pengolah foto untuk keperluan hobby fotografi, tidak hanya ada perangkat lunak Photoshop yang berlisensi saja, melainkan ada pengolah foto GIMP yang dapat didownload pada alamat :

Untuk perangkat lunak desktop publisher untuk keperluan membuat halaman pemberitaan, tidak hanya ada Microsoft Publisher yang berlisensi. Ada juga perangkat lunak Scribus yang dapat di download pada alamat :

Untuk perangkat lunak desain grafis, selain Corel Draw yang merupakan aplikasi populer dan berlisensi dapat juga menggunakan Inkscape yang opensource. Aplikasi ini dapat didownload pada alamat :

Selain itu masih terdapat banyak lagi aplikasi opensource lainnya yang dapat didownload dari internet. Banyak diantara perangkat lunak tersebut tidak kalah bagus dengan yang berlisensi. Jadi selamat berburu dan mencoba perangkat lunak opensource !